Rabu, 08 Mei 2013

Selamat Pagi Sahabat,

Semangat pagi ini, walaupun keadaan di negara ini sedang libur, namun pemberitaan yang ada di media televisi maupun surat kabar selalu menyajikan kabar yang lebih detail apalagi yang melalui media on line. Sudahkah melihat berita tentang penyergapan teroris pagi ini? Mungkin tadi malam juga sudah sempat diberitakan mengenai adanya penangkapan atau penggerebekan teroris di beberapa di daerah di Indonesia secara bersamaan. Sebagai orang awam melihat kejadian tembak-tembakan dalam beberapa jam dan bahkan ada yang menyiarkannya secara live di TV. Apakah kita tidak berpikir kenapa penggerebekan seperti ini seakan kita sedang menyaksikan film action di bioskop? Bagaimana dengan pendidikan yang didapatkan anak-anak setelah sering melihat siaran seperti itu di televisi? 

Ini foto dari salah satu media berita on line pasukan bersenjata lengkap dan baju anti peluru sedang menyisir tempat pelaku terduga teroris bersembunyi.
Nah, kalau yang ini sudah seperti di film-film yang biasa kita lihat di TV atau bioskop. Sebenarnya pasukan yang diterjunkan dalam sebuah penyergapan teroris itu sangat banyak sekali tentunya dengan biaya operasional yang luar biasa. Setiap baku tembak peluru yang dikeluarkan juga tidak sedikit jumlahnya. Padahal yang digrebek itu hanya 1 - 5 orang, dan biasanya pelaku tewas ditempat. Kalau sudah tewas berarti masalah berhenti sudah tidak tau mana yang benar dan mana yang salah karena pengakuan hanya berdasarkan dari pihak densus 88 bukan dari pelaku sendiri. Kenapa tidak diusahakan untuk ditangkap hidup-hidup agar tau apa salahnya dan perannya disana seperti apa dan lain sebagainnya. 
Teroris sebenarnya bukan orang yang mengakui Tuhan atau Allah tapi orang yang menyimpang dan mungkin otaknya sudah teracuni oleh pikiran-pikiran atau doktrin sehingga sudah tidak menggunakan logika dan nurani dalam melakukan kegiatannya. 
Sahabat-sahabatku yang masih muda, kita masih memiliki masa depan yang sangat panjang jangan sia-siakan  masa depan itu. Mengukir masa depan itu dimulai dari saat ini, ingat bahwa "apa yang akan engkau dapatkan esok hari adalah karena usahamu hari ini". Jadi, kalau hari ini malas-malasan ya esok kita hanya dapatkan yang biasa-biasa saja dan mungkin malah jadi lebih buruk dari yang kita rencanakan. Jangan sampai terpengaruh oleh doktrin-doktrin yang menyesatkan dan berdalilkan agama. Rasulullah SAW saja tidak pernah mengajarkan pengrusakan dan memerangi orang yang tak pernah memerangi kita. Kalau kita sampai memerangi saudara sendiri itu tentunya ajaran yang sesat. Padahal saudara kita tidak pernah memiliki masalah atau mengajarkan sesuatu yang menentang dari ajaran Allah. Jangan mudah menerima bujuk rayu orang-orang yang dikirim oleh syaitan untuk menyesatkan kita semua. 
Islam itu agama yang damai, agama yang selalu mengajarkan bagaimana berbaik hati kepada sesama dan bahkan kepada musuh sekalipun, bukannya saling membunuh. Jika orang islam sukanya melihat orang lain sengsara maka tidak perlu kita ikuti tingkah lakunya, anggaplah dia orang islam yang sesat. Yakinlah bahwa agama bukanlah yang mendasari aksi teroris namun terorislah yang dibawa ke agama untuk menjatuhkan salah satu pihak. Agama itu bukan teroris, coba bayangkan saja kalau agama itu teroris? Betapa banyaknya teroris di Indonesia dan dunia, bukannya itu justru akan semakin menakutkan para negara adikuasa, karena penduduk muslim biasanya bermukin di negara-negara dengan penghasilan minyak terbesar di dunia. 
Saat ini ada banyak sekali cara-cara dengan menggunakan dalih teroris untuk menjatuhkan salah satu pihak dan kadang ada yang bermuatan politis. Kadang di negara-negara maju karena takut negara berkembang seperti Indonesia menjadi penguasa dunia maka mereka menyusup dengan membuat kejadian-kejadian yang sebenarnya dibiayai oleh mereka. Kejadian tersebut biasanya kejadian yang akan menimbulkan konflik serta gejolak sosial yang cukup besar sehingga negara ini akan fokus mengurusi keributan didalam negeri sehingga melalaikan untuk bisa mengembangkan negarannya. Jangan sampai kita mudah terpacing oleh isu sosial yang saat ini bergejolak dimana-mana. 

Sebagai generasi kita tunjukkan bahwa kita bisa, kita mampu menjadi diri kita demi kemajuan bangsa "semangat dan berfikir kritis itu sangat dibutuhkan namun ketika melakukannya lakukan dengan logika dan hati nurani, emosi tak akan pernah menyeselesaikan masalahmu namun justru akan menambah masalahmu"

Salam semangat kawan,


Roni Irawan

0 komentar :

Posting Komentar